Ivan Firmansyah (lahir di Bandung, 19 April 1978 – meninggal di Bandung, 27 Juli 2006 pada umur 28 tahun) alias scumbag adalah vokalis band heavy metal, Burgerkill, asal Bandung, Indonesia. Mengawali karier bersama Infamy era 90-an, di pertengahan dekade tersebut kemudian bergabung bersama Aris Tanto alias Eben, Kimung, juga Dadan merintis Burgerkill.
sebagai pribadi yg menyenangkan,juga pendiam. Minatnya akan musik telah terlihat sejak ia masih kecil. Dan mulai bermain band sejak ia bersekolah di sekolah menengah pertama. Akhirnya setelah berulang kali membentuk band,pada tahun 1995 ia masuk Burgerkill yang didirikan oleh Eben dan Kimung. Burgerkill pada awal karirnya lebih sering main di Jakarta. Bahkan sempat disangka band Jakarta karena hal tersebut. Disamping memang pada waktu itu mereka masih membawakan Old School Hardcore Seperti Minor Threat, Circle Jerks, Black Flag, yg notabenenya lebih banyak dimainkan oleh band band Hardcore Jakarta dibandingkan dengan Bandung.
Kendati darah seninya telah mengalir dari Ayahnya, karena memang seorang seniman handal. Semenjak itulah Ia kerap menghabiskan waktunya bermain musik ria. Aliran Bawah tanah menjadi gender yang diusungnya kelak. Burgerkil jadi pelabuhan sekaligus muara dalam mengekpresikan kegelisahan, kecambuk hatinya saat mengejar persoalan yang dihadapinya. Namun, ada yang unik dari Scumbag ini. Meski seorang pentolan kelompok Metal yang sarat pengguna dzat adiktif, tapi dalam urusan ibadah tak mau ketinggalan. Misalnya saat puasa di bulan ramadhan Ia selalu menasihati kawan-kawanya untuk tetap shaum dan shalat.
Ia sempat kuliah disalah satu purguruan tinggi negeri bergengsi didaerah Jatinangor, Sumedang. Akan tetapi, karena ia merasa musik adalah jalan hidupnya,ia pun memutuskan untuk drop out,dan terus menghajar jalanan bersama Burgerkill. Ivan tidak pernah hidup menetap disuatu tempat. Walaupun pada dasarnya Ivan dulu tinggal bersama keluarganya, namun setelah ayahnya meninggal Ivan memutuskan untuk keluar dari rumah karena tidak ingin membebani ibunya.Ia lebih sering menghabiskan waktunya dijalanan,atau dirumah sahabat sahabatnya. Ia merasa sangat menikmati kehidupannya tersebut. Ia begitu membumi dengan segala kerendahan hatinya walaupun bisa dibilang ia adalah seorang panutan dikomunitas bawah tanah Bandung.
Satu hal lagi yang tak kalah menarik darinya, keinginya untuk menulis terpatri dalam coretan dinding kamar WC Rony salah satu kawan karibnya dan buku hariannya. Ikhtiar sekaligus mengikuti orang beradab dalam menulis terus mengebu-gebu bak api, manakala Ia mendapatkan tawaran membuat ilustrasi untuk buku ‘Tiga Angka Enam’ karya Addy Gembel (Forgoten) dari Minor Books yang dikomandoi oleh Kimung. Keterlibatanya dalam dunia tarik suara tak bisa diragukan lagi. Band Burgerkill tak bisa dipisahkan darinya lasmana dua sisi mata uang. Kegigihanya dalam berdendang menorehkan beberapa karya monumental. Hingga kini terkenang dalam ingatan pecinta musik underground.
diantaranya; “DUA SISI” MC Album, Riotic Records, (2000), “BERKARAT” MC & CD Album, Sony Music Ent. Indonesia, (2003), “DUA SISI REPACKED” MC & CD Album, Sony Music Ent. Indonesia, (2005), “BEYOND COMA AND DESPAIR” MC & CD Album, Revolt! Records, (2006).
Beberapa penghargaan pun telah diraihnya. Antara lain Nominator “Band Independent Terbaik” versi majalah NEWSMUSIK Indonesia, (2000), Exclusive 1 year Endorsement “PUMA Sports Apparel” USA, (2001), Exclusive 2 year Endorsement “INSIGHT Clothing” Australia, (2002), Award “Best Metal Production” (“Berkarat”, Sony Music Ent.), AMI AWARDS, (2004), Salah satu Album Terbaik (“Beyond Coma…”, Revolt! Records) versi majalah RIPPLE Indonesia, (2006), 20 Album Indonesia Terbaik (“Beyond Coma…”, Revolt! Records) versi majalah ROLLING STONE Indonesia, (2006), Original Soundtrack “Hantu Jeruk Purut” Movie, Indika Film, (2006), Original Soundtrack “Malam Jum'at Kliwon” Movie, Indika Film, (2007).
terbukti hingga sekarang mereka tetap konsisten memainkan musik yang mereka sukai, tidak terpancing oleh arus trend yang global. Justru merekalah yang kemudian menciptakan trend di kalangan musisi underground Bandung, Bahkan Indonesia.
Para penikmat musik underground masih belum percaya akan sosok dari seorang Scumbag yang telah meninggalkan dunia. Lengkingan dan teriakan yang sangat gahar menyuarakan realita kehidupan masih terus menggema di telinga. Sosok yang ramah, pribadi yang menyenangkan, dan banyak memberikan motivasi itu memang sudah tiada. Ivan Scumbag adalah sosok yang banyak memberikan motivasi dan menciptakan hal-hal baru untuk dunia underground Indonesia. Sosok Ivan yang sangat berkarisma diatas panggung dengan cepat menyedot perhatian massa. Gayanya yang ugal ugalan dan tidak bisa diam menyihir banyak orang. Ia mendedikasikan dirinya sebagai seorang Scumbag pada waktu itu. Dan ia memang pantas mendapatkan julukan tersebut.
Ivan dikenang dengan rintisan karyanya bersama Burgerkill mulai dari konser bawah tanah hingga menjadi sorotan media nasional, dari label rekaman komunitas hingga raksasa Sony Music Entertainment Indonesia.Ia dapat dikenali dengan karakter vokal khas, diksi yang eksplisit dan lantang, meski ini berbalik dengan coretan lirik depresif juga gelap yang diasumsikan sebagian pendengar setianya sebagai ekspresi psikologi personal.
Sebuah kisah yang menarik dari seorang pentolan underground. Begitu banyak pembelajaran yang diberikan oleh kehidupan Ivan. Begitu banyak kehidupan di luar kita yang tidak sepatutnya kita remehkan. Lagi-lagi, menghormati adalah hal terpenting yang harus kita miliki dalam diri kita.
*Dirangkum dari berbagai sumber*